Healing Murah Meriah Di Sungai Bendho Dan Bulak Bongsren

04 Februari 2025
Wartawan Kalurahan
Dibaca 41 Kali
Healing Murah Meriah Di Sungai Bendho Dan Bulak Bongsren

Gilangharjo, Penampang alam di Kalurahan Gilangharjo begitu beragam, antara lain dataran tinggi di sisi selatan, hamparan sawah luas hampir diseluruh wilayah yang memanjakan mata, peninggalan-peninggalan sejarah masa lampau baik yang berwujud sendang, tempat ritual, maupun destinasi bernuansa religi dan bantaran-bantaran sungai yang bervariasi dengan fungsi utama jalur irigasi pertanian. Tempat-tempat tersebut menjadi daya tarik wisata di Kalurahan Gilangharjo yang ekonomis dan terjangkau, bahkan tidak perlu retribusi dan sejenisnya.

Salah satunya di bantaran Sungai Bendho. Sungai Bendho merupakan salah satu sungai yang ada di Kalurahan Gilangharjo dengan hulu dari anak Sungai Bedog yang merupakan salah satu sungai besar yang melintasi beberapa wilayah di Bantul. Sungai Bendho membentang melintasi beberapa Padukuhan, yakni Daleman, Kadekrowo, Kauman, Bongsren, Ngaran dan Krekah dengan hilir masuk kembali ke Sungai Bedog setelah melintasi beberapa wilayah di selatan Gilangharjo dan Sidomulyo Bambanglipuro.

Menurut beberapa informasi, salah satunya dari Dukuh Kauman, Dwi Santosa dan Ketua RT 06 Bongsren ada nama Selain Bendho, karena ada beberapa warga menyebutnya Kali Tan Bongsren (Sungai Timur Bongsren), karena dari beberapa wilayah padukuhan yang terlintasi Sungai Bendho, Padukuhan Bongsren memiliki bentangan terpanjang. 

Dikarenakan Sungai Bendho hanya mempunyai lebar kurang lebih 2.5 sampai 3 meter dengan kedalaman yang kurang dari 1 meter, sungai ini menjadi salah satu pusat kegiatan sore yang murah meriah dan aman, yakni memancing ikan di sungai. Banyak warga Bongsren dan padukuhan sekitar, bahkan ada yang dari luar Gilangharjo untuk memancing di sepanjang bantaran Sungai Bendho, karena lokasi yang teduh, luas, dan lokasi yang mudah dijangkau.

Selain memancing, banyak juga warga yang datang ke bantaran Sungai Bendo bersama anak-anak dan keluarga hanya sekedar untuk berjalan kaki sore santai untuk bersosialisasi dengan warga yang lain atau memperkenalkan vegetasi atau hewan yang ada disekitar sungai dan persawahan seperti burung, kadal, katak, ikan dan lainnya.

Pada waktu tertentu terdapat wahana tambahan untuk dikenalkan ke anak-anak, seperti bajak sawah, tandur pari atau menanam padi dan panen padi. Setelah musim panen padi, anak-anak sekitar menerbangkan layang-layang.  Hingga sekarang sepanjang jalan di bantaran Sungai Bendho masing menjadi salah satu lokasi favorit para pegiat kail pancing, dan menjadi wahana yang aman dan murah untuk anak-anak dan keluarga.